KaltaraNewsOnline – Elon Musk pernah memberikan pesan kepada perusahaan operator seluler global, termasuk juga yang ada di Indonesia. Ia mengatakan bisnis internet berbasis satelit miliknya, Starlink, tak akan bisa bersaing dengan layanan seluler.
Awal tahun ini, Starlink meluncurkan enam satelit baru dengan nama Direct-to-Cell. Layanan tersebut akan menghubungkan jaringan langsung ke ponsel pengguna.
Seperti layaknya di darat, layanan berbasis satelit itu akan bertindak seperti tower BTS di luar angkasa. Nantinya pengguna bisa melakukan aktivitas seperti biasanya seperti berkirim pesan, telepon, hingga berselancar di dunia maya.
Perangkat 4G LTE bisa terhubung dengan layanan ini. Pengguna tak perlu menghubungkan perangkat dengan menambahkan aksesori tambahan, firmware, atau aplikasi khusus.
“Direct-to-Cell bisa bekerja dengan HP LTE yang ada saat ini di mana saja Anda bisa melihat langit,” tulis informasi di website resmi SpaceX, perusahaan yang menyelenggarakan layanan Starlink.
Misi tersebut, menurut perusahaan akan memperluas konektivitas global. Termasuk juga akan menghapus ‘zona mati’.
Dalam waktu bersamaaan, Musk juga berusaha menenangkan penyedia jaringan seluler. Dia memastikan layanan Starlink tidak bersaing dengan layanan para operator.
Musk menjelaskan layanan Direct-to-Cell menyediakan konektivitas di lokasi manapun di Bumi. Namun dukungan bandwidth hanya 7 mb per ‘beam’ atau pancaran sinyal.
“Jadi walaupun ini adalah solusi luar biasa untuk lokasi tanpa konektivitas seluler, [Direct-to-Cell] tidak akan mampu bersaing dengan jaringan seluler terestrial yang sudah ada,” kata Musk.
Sementara itu, Starlink juga sudah resmi masuk ke Indonesia. Musk juga datang ke Indonesia untuk meresmikan layanan itu di sebuah puskesmas di Bali pada Minggu (19/5/2024). (**)