Bukan Perkara Felicitas Tallulembang, Muhammadiyah Usut Aset BSI yang Dilarikan ke Golongan Ini! Anwar Abbas: Bung Hatta

Bukan perkara komisaris Felicitas Tallulembang, PP Muhammadiyah yang tarik dana dari BSI kini berbuntut panjang.

Dibongkar Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi & Bisnis Anwar Abbas, BSI yang miliki aset senilai Rp 8000 Triliun justru jatuh ke tangan suatu golongan.

Petinggi PP Muhammadiyah itu sampai membandingkan prinsip ekonomi BSI yang dinilai tak sesuai dengan kaidah Mohammad Hatta (Bung Hatta).

Ternyata, pola melenceng BSI ini sudah tercium jauh sebelum Felicitas Tallulembang menduduki kursi direksi.

Anwar Abbas membongkar bahwa bank BUMN tersebut sama sekali tak berlaku adil.

Pasalnya hanya 1,3 persen kalangan UMKM yang menerima kucuran dana BSI di tahun 2020.

Usut punya usut, aset yang mencapai Rp 8000 Triliun banyak disokong untuk golongan konglomerat.

“Menurut kesimpulan teman-teman saya, ujung-ujungnya ya jatuh ke usaha besar itu,” seperti dikutip Kilat.com dari YouTube Academics TV pada Minggu, 23 Juni 2024.

Tak tanggung-tanggung, petinggi PP Muhammadiyah tersebut sampai menyindir BSI dengan prinsip ekonomi yang dimiliki Bung Hatta.

Diketahui Bung Hatta sangat menolak sistem ekonomi liberalisme kapitalisme yang ditengarai bak diam-diam mulai diterapkan oleh BSI.

“Bung Hatta tak suka ini, walaupun dia tinggal di barat,” sindirnya.

“Dia memilih ekonomi sosialisme yang mengacu pada Pancasila,” imbuhnya.

Terlepas dari statement Anwar Abbas di tahun 2020 mengenai kebobrokan sistem di BSI.

Namun nama komisaris Felicitas Tallulembang juga belakangan tak kalah santer dibahas.

Salah satunya pendapat pengamat politik seperti Rocky Gerung yang menyindir jajaran direksi yang diisi politisi.

Rocky Gerung nampaknya mengonfirmasi bahwa jajaran direksi BSI yang dinilai berseberangan dengan prinsip syariah juga turut andil dalam hengkangnya Muhammadiyah.

Itu tadi kata Petinggi PP Muhammadiyah Anwar Abbas soal BSI yang diduga banyak memberikan dana investasi ke konglomerat ketimbang UMKM. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *