Muhammadiyah Hampir Tarik Aset dari BSI Sejak 2020, Anwar Abbas Bongkar Penikmat Kucuran Dana Rp 8000 T: Jatuh ke Tangan…

KaltaraNewsOnline – Terpilihnya Felicitas Tallulembang jadi komisaris BSI sampai saat ini masih dikaitkan dengan Muhammadiyah yang menarik seluruh asetnya.

Ternyata PP Muhammadiyah sempat membongkar borok BSI di tahun 2020 jauh sebelum Felicitas Tallulembang masuk jajaran direksi.

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi & Bisnis Anwar Abbas menguak aset BSI Rp 8000 Triliun yang ternyata tak sanggup mensejahterakan UMKM.

Petinggi PP Muhammadiyah tersebut menilai BSI hanya memprioritaskan segelintir nasabahnya.

Rupanya pola investasi ini tak kunjung berubah meski telah dikecam oleh PP Muhammadiyah.

Tak tanggung-tanggung, Bank BUMN tersebut disebut bak makin memperkaya pemodal besar dan membiarkan nasabah kecil.

Sehingga ketimpangan antara ‘si kaya’ dan ‘si miskin’ semakin luas perbedaannya.

“Ini buat saya hanya akan melebarkan jurang perbedaan, kalau tidak dibenahi,” ujarnya seperti dikutip Kilat.com dari YouTube Academics TV pada Jumat, 21 Juni 2024.

Diakui Anwar Abbas, Bank BUMN tersebut memang turut membiayai investasi di kalangan UMKM.

Namun, usaha kecil yang dibiayai BSI justru membuat Muhammadiyah mencak-mencak.

Aset Rp 8000 Triliun itu hanya dinikmati pelaku usaha kecil dan menengah sebanyak 1,3 sekian persen.

“Dana sebanyak itu hanya 1,3 sekian persen yang jatuh ke tangan UMKM,” ungkapnya

Namun hal yang tak kalah mencengangkannya lagi, BSI justru mengabaikan usaha mikro yang semestinya diprioritaskan lebih dulu.

“Nah ini 98 persen nggak diperhatikan, dibiarkan saja cari solusinya sendiri,” sindirnya.

Itu tadi kata Anwar Abbas yang mengaku hendak menarik seluruh PP Muhammadiyah dari BSI sejak 2020 sebelum Felicitas Tallulembang terpilih sebagai komisaris. (**)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *